Setiap pasangan suami istri pasti akan memiliki permasalahannya masing-masing dalam kehidupan berumah tangganya. Miskomunikasi, masalah mertua, atau kebiasaan buruk pasangan memang sulit diatasi. Ini adalah contoh situasi yang dapat diselesaikan bersama ketika diperkirakan akan timbul konflik keluarga.
Setiap pernikahan layak diselamatkan, jika konflik keluarga terselesaikan, kepercayaan dapat dibangun kembali, Anda dapat berbagi nilai dan perspektif yang sama serta saling menghormati.
Nyatanya, cinta saja tidak cukup untuk memperbaiki pernikahan yang rusak. Saatnya meninjau kembali hubungan pernikahan Ibu dan Ayah, dan kemudian Anda akan menemukan alasan untuk saling mendukung.
Cara menyelamatkan pernikahan yang sudah diambang perceraian.
Cari tahu masalah apa saja yang selalu jadi perdebatan
Konflik berkepanjangan dalam keluarga dapat membuat orang tua merasa putus asa. Namun, bukan berarti perceraian adalah jalan keluar terbaik.
Mulailah dengan mengidentifikasi akar penyebab masalah terlebih dahulu. Tanyakan pada diri sendiri: “Apa yang membuat saya marah dan frustrasi?”
Kemudian, susunlah daftar masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam keluarga. Misalnya masalah keuangan, pendidikan anak, atau perselisihan dengan mertua.
Bercermin pada diri sendiri dulu
Bukannya fokus mengubah sifat dan kebiasaan buruk suami. Coba lihat diri Anda, apakah Anda sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan hubungan ini?
Jika Anda terus menyerangnya, suami Anda mungkin bersikap defensif dengan menyangkal semua kesalahannya. Pada saat-saat seperti ini, sebaiknya alihkan perhatian Anda dari masalah yang membangkitkan emosi untuk sementara waktu.
Cari tahu apa keinginan terbesar ibu dalam hubungan ini. Ajaklah suami Anda kembali untuk tetap berpegang pada tujuan utamanya, yaitu mewujudkan keinginan tersebut.
Jangan saling melempar komentar negative
Berhenti mengkritik, mengeluh, menyalahkan, menyalahkan atau komentar sarkastik. Jangan meninggikan suara saat berbicara. Ini hanya akan memperburuk keadaan di antara kalian berdua.
Saat perdebatan mulai memanas, tak ada salahnya menjadi yang pertama mundur dan keluar dari pertarungan. Luangkan waktu sejenak untuk bersantai dan ungkapkan pendapat Anda dengan tenang dan kooperatif.
Saling mengungkapkan kekhawatiran yang dirasakan
Jika Anda ingin menyelamatkan hubungan pernikahan ini. Jika pertempuran ini berlanjut, coba ungkapkan apa yang paling membuat ibu khawatir. Jangan takut untuk memulai topik pembicaraan yang sensitif, tetapi entah bagaimana Anda harus menemukan jalan keluar dan mencapai kesepakatan.
Sangat penting bagi Anda berdua untuk memahami kekhawatiran masing-masing sehingga Anda dapat mencapai win-win solution, atau yang menguntungkan semua pihak.
Ungkapkan kekhawatiran terbesar Anda, lalu tanyakan padanya apa yang membuatnya khawatir. Cobalah tunjukkan empati dengan mendengarkan dan memberikan perhatian penuh saat dia berbicara.
Anda kemudian dapat merencanakan tindakan yang akan Anda ambil untuk mengatasi masalah ini.
Bagikan energi positif dan kasih sayang untuk suami
Saat berada di rumah, jangan selalu memasang wajah cemberut. Suamiku pasti akan marah saat melihatnya. Dia juga akan merasa bahwa dia tidak lagi dihargai.
Sering-seringlah tersenyum, peluk, atau cium. Plus, habiskan lebih banyak waktu bersama melakukan hal-hal yang Anda berdua sukai.
Mulailah untuk lebih mengenal dan memperhatikan satu sama lain. Berikan juga kasih sayang sebanyak-banyaknya agar suami melakukan hal yang sama.
Kembali ke mindset awal sebelum menikah
Atur ulang mentalitas ibu ke era pranikah. Ingat ketika ibu adalah seorang wanita yang selalu ingin tahu dan bersemangat untuk belajar. Pelajari beberapa keterampilan yang Anda butuhkan untuk memiliki pernikahan yang sukses dan bahagia
Baca bukunya dan hadiri webinar pernikahan untuk tips komunikasi yang sehat dan mengatasi konflik keluarga.
Nah, ini dia beberapa cara menyelamatkan pernikahan di ambang perceraian. Semoga hubungan antara orang tua dan ibu menjadi harmonis dan bahagia selamanya.
Jangan menyalahkan satu sama lain
Hubungan keluarga tentunya bukan tanpa kesalahan dan pertengkaran. Tapi saling menyalahkan tidak menyelesaikan masalah, malah memperburuk keadaan.
Jika memang demikian, tidak apa-apa bagi Anda dan pasangan untuk berbicara berdua saja dan belajar menerima kenyataan bahwa tidak semua ekspektasi berjalan sesuai harapan. Dengan belajar menjadi lebih tulus dan menerima, hubungan Anda dengan pasangan mungkin akan jauh dari perceraian.
Mau berkompromi satu sama lain
Kompromi tidak diragukan lagi memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam hubungan apa pun, tidak hanya dalam pernikahan.
Anda dan pasangan tentu saja harus terbuka terhadap ide satu sama lain dalam hal kompromi. Hasil dari sebuah pernikahan akan tergantung pada bagaimana masing-masing pihak mengesampingkan keinginan pribadi dan secara realistis mewujudkan keinginan bersama.
Jadi tidak jarang suatu hubungan membutuhkan kompromi, dan ini membantu menghindari egoisme di antara pasangan.
Saling mendengarkan satu sama lain
Pendekatan ini dianggap sebagai cara paling efektif untuk menghindari perceraian. Ini adalah hal dasar yang harus dilakukan oleh setiap suami dan istri untuk saling mendengarkan.
Komunikasi bermasalah seringkali menjadi akar penyebab masalah hubungan. Maka Anda dan pasangan membutuhkan komunikasi yang baik agar pernikahan dapat berjalan sesuai jadwal dan perceraian dapat dihindari.
Dengan mendengarkan pasangan Anda, Anda juga bisa memahami bagaimana perasaannya dan apa yang dia pikirkan. dan sebaliknya. Jadi, jangan malu untuk mengomunikasikan semuanya dengan pasangan, ya?
Mengklarifikasi kesalahpahaman
Kesalahpahaman seringkali menjadi salah satu akar penyebab kehancuran keluarga. Kesalahpahaman juga bisa menyebabkan pasangan akhirnya kehilangan kepercayaan.
Jika Anda sudah merasakan hal ini, jangan remehkan! Segera perbaiki kesalahpahaman dengan pasangan Anda.
Masing-masing tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, saat pasangan Anda sedang dalam masalah, sebaiknya hindari bersikap egois. Cobalah untuk mencari jalan keluar dan segera selesaikan masalahnya.
Belajar memaafkan dan melupakan
Tidak ada orang di dunia ini yang tidak luput dari kesalahan, dan tidak semua orang bisa belajar untuk memaafkan dan melupakan kesalahan yang dilakukan orang lain terhadap mereka.
Hal seperti ini juga sangat penting dalam menjaga keluarga Anda. Tidak ada yang suka kesalahan mereka diangkat dan diingat setiap kali mereka bertengkar. Dalam membangun keluarga yang ideal, memaafkan dan melupakan perlu dipraktikkan agar tidak ada rasa bersalah dan dendam di benak masing-masing.
Melupakan dan melepaskan adalah kunci penting jika ingin keluarga terhindar dari perceraian.
Luangkan waktu untuk diri sendiri jika perlu
Dalam sebuah hubungan, tentu ada yang namanya bosan dan benci pada pasangan. Apalagi ketika ada masalah dalam suatu hubungan dan kemudian harus saling berhadapan setiap hari.
Jika Anda merasa demikian, ada baiknya Anda melakukan “me time”. Bukan sendirian selamanya, tapi sendirian untuk merenungi sebuah kesalahan, atau untuk menenangkan pikiran yang penat.
Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa “istirahat” dalam suatu hubungan bisa menjadi resep ampuh untuk menghindari perceraian. Anda dan pasangan bisa saling memberi waktu untuk melakukan hal yang sama. Ingat, jangan menunggu terlalu lama. Jangan biarkan pasangan Anda menunggu terlalu lama.
Bangun dan temukan tujuan dalam keluarga
Ada juga cara untuk menghindari perceraian dalam hubungan keluarga Anda. Cobalah untuk menemukan pencapaian atau tujuan saat Anda menikah.
Ketika Anda berkencan, Anda pasti memiliki pencapaian atau tujuan yang sama, bukan? Jadi, kamu membutuhkan hal seperti ini tidak hanya saat berkencan, tapi juga saat akan menikah.
Saat menikah, Anda perlu memiliki tujuan sendiri untuk mencapai kebahagiaan berumah tangga. Hal-hal seperti menentukan berapa banyak anak yang diinginkan, apa yang akan dilakukan oleh Anda dan pasangan saat besar nanti, bepergian ke suatu tempat, atau masa depan lain yang Anda dan pasangan impikan selama ini.
Dengan menetapkan tujuan tertentu, Anda dan pasangan pasti akan semakin kompak dan berupaya mencapainya. Jadi tidak ada yang namanya perceraian untuk cita-cita yang ingin dicapai.