Pergantian kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tahun ini memberikan semangat tersendiri bagi kancah sepak bola Indonesia. Pasalnya, yang sedang dibahas adalah Ratu Tisha yang merupakan salah satu nama yang didaftarkan secara sukarela pada Minggu (15/01/2023) sebagai calon Wakil Presiden (Waketum) PSSI.
Nama Ratu Tisha sendiri bukanlah nama baru di sepakbola Indonesia, Kawula Muda. Seperti diketahui, Ratu Tisha melejit setelah menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) perempuan pertama PSSI. Tak hanya itu, Latour juga sudah berkecimpung di dunia sepak bola selama lebih dari 20 tahun. Anak muda, simak karir dan profil Ratu Tisha di bawah ini!
Seperti yang kita tahu sepak bola adalah favorit wanita bernama lengkap Ratu Tisha Destria ini sejak masih duduk di bangku sekolah, Kawula Muda. Latour dilaporkan bekerja sebagai manajer universitas di sekolah menengah atas, kata VIVA seperti dikutip. Ketika masuk ke salah satu sekolah menengah paling populer di Jakarta, yaitu SMAN 8 Jakarta, selain berkonsentrasi pada kegiatan akademik, Ratu jatuh cinta dengan dunia sepak bola.
Ratu Tisha yang lahir pada 30 Desember 1985 kemudian menjadi manager tim sekolah dan mulai merancang dan mempersiapkan tim sepak bola sekolah tersebut. Ratu sukses mengantarkan tim-tim sekolahnya mengikuti beberapa perlombaan dan meraih juara. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi sekolah SMAN 8 yang dikenal lebih fokus secara akademis.
Selain itu, semasa SMAN 8, Ratu juga berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar antar budaya yang diselenggarakan oleh negara AFS di Leipzig, Jerman.Setelah lulus SMA, Ratu melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan matematika. Bergairah tentang sepak bola sejak mahasiswa, ia bergabung dengan Persatuan Sepak Bola ITB, menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Jawa Barat dan tim manajemen langsung Persib.
Berkesempatan Mendapat Beasiswa dari FIFA
Ratu Tisha Destria lahir pada tanggal 30 Desember 1985, seorang wanita berusia 37 tahun yang telah menunjukkan kecintaannya pada dunia sepakbola sejak kecil.
Putri pasangan Tubagus Adeh dan Venia Maharani ini diketahui menganut agama Islam. Dari segi pendidikan, Ratu Tisha diketahui pernah belajar Matematika di Institut Teknologi Bandung.
Kecintaannya pada dunia sepak bola mulai diterapkannya saat duduk di bangku kuliah. Saat itu, Ratu Tisha memutuskan untuk mengikuti Program Magister FIFA dengan gelar Master of Arts untuk memperdalam minatnya pada sepak bola.
Setelah lulus dari ITB pada tahun 2008, ia bekerja di Schlumberger, sebuah perusahaan minyak, secara paralel dengan data mining dan manajemen konflik. Di tahun yang sama, ia mendirikan LabBola, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa analisis data dunia olahraga. Semasa karirnya, wanita berusia 37 tahun itu mulai membangkitkan kembali minatnya terhadap sepak bola dengan mengikuti seminar-seminar sepak bola internasional dari seluruh dunia. Jepang ke Denmark, 2013 untuk menerima pendidikan di FIFA, organisasi sepak bola terbesar di dunia.
Latour adalah salah satu penerima yang beruntung dari Program Beasiswa Master FIFA. Di antara 28 orang yang lolos seleksi dari 6.400 pelamar di seluruh dunia, Latour mengikuti program master di FIFA selama satu setengah tahun. Di sini, ia mempelajari beberapa bidang studi, termasuk humaniora olahraga, manajemen olahraga, dan hukum olahraga. Yang membuatnya lebih bangga adalah ia lulus ke-7 dari 28 siswa dan mendapat gelar Master of Arts.
Berikan Kontribusi Kepada Sepak Bola Indonesia
Berbekal pengalaman dan ilmu yang didapat, sekembalinya ke Indonesia, ia dipercaya untuk berperan di dunia sepak bola Indonesia. Kejuaraan (ISC). Ratu juga menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasi PT Liga Indonesia Bersatu (PT LIB). Pada 2017, ia menjadi Sekjen perempuan pertama PSSI periode 2017-2020 dan Wakil Presiden AFF periode 2019-2023.
Peran penting Tisha di sepak bola Indonesia antara lain mendatangkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, karena dialah yang mendekati Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) dalam proses perekrutan Shin Tae-yong yang tidak mudah. Queen juga mengantarkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Dia adalah wanita yang cerdas. Karena itu, dia selalu tertarik untuk memperoleh pengetahuan baru setiap kali ada kesempatan untuk bertemu orang baru.
Ketertarikan Ratu Tisha yang besar terhadap dunia sepak bola membawanya untuk mendalami ilmu sepak bola lebih dalam. Dia telah melakukan berbagai pelatihan dan sertifikasi untuk memperdalam pengetahuannya tentang sepak bola.
Keahlian tersebut membuat Ratutisha perlahan merambah dunia sepak bola yang lebih serius. Saat itu Ratu Tisha menjadi manajer utama Torabika Football Championship 2016.
Baru pada 2017, ia diangkat menjadi Director of Competition and Operations PT Liga Indonesia Baru. Tahun itu, Ratu Tisha dipercaya menjadi Sekjen PSSI periode 2017-2020.
Menjadi sosok perempuan yang memegang posisi tinggi dalam dunia sepak bola Indonesia, Ratu Tisha berperan dalam pembentukan Liga 1 Putri pada tahun 2019. Pada tahun 2020, ia mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PSSI dan kemudian terpilih sebagai Wakil Presiden AFF untuk periode 2019-2023.
Hingga kini, citra Ratu Tisha masih dikenal sebagai sosok perempuan tangguh yang berperan penting dan aktif dalam perkembangan dan kemajuan sepak bola Indonesia. Sebagai wanita yang berperan besar dalam hal tersebut “sepak bola”, itu sangat menginspirasi banyak orang.